Image [source] |
Akar penyebab perkembangan penyakit kanker rupanya sudah terdeteksi beberapa dekade yang lalu, tepatnya pada tahun 1923. Sayangnya, hal ini hanya diketahui segelintir orang di seluruh dunia, sampai akhirnya industri farmasi dan industri makanan pun menyimpan rahasia tersebut.
Dilansir healthyfoodteam.com, pada tahun 1931, ilmuwan Jerman sekaligus fisiolog bernama Dr. Otto Warburg menerima hadiah nobel untuk terobosan revolusioner ini. Ia menemukan bahwa gaya hidup tidak sehat dan diet ketat yang menyebabkan asam dalam tubuh mampu memicu perkembangan sel kanker.
Tingkat keasaman berlebih dalam tubuh dapat menghilangkan oksigen dan hal ini menjadi kondisi paling sempurna untuk pertumbuhan kanker. Sel-sel mematikan itu membutuhkan kondisi anaerob dan glukosa untuk tumbuh dan menyebar.
Menurut Dr. Warburg, jika Anda dapat menghapus 35 persen racun dari sel oksigen sehat, maka besar kemungkinannya sel kanker dalam tubuh dapat berubah hanya dalam dua hari. Penting untuk diketahui, asupan gizi jadi hal utama untuk menghapus virus mematikan.
Lingkungan asam basa dalam tubuh ditentukan oleh jenis makanan yang dikonsumsi. Keasaman dan alkalinitas diukur dengan skala logaritmik yang disebut pH. Skala pH berkisar dari nol sampai 14. Sebuah pH tujuh adalah netral, pH kurang dari tujuh bersifat asam, sementara pH lebih besar dari tujug adalah baik. Dalam tubuh yang sehat, nilai-nilai pH harus sedikit di atas tujuh.
Untuk menjaga tubuh bebas racun, Anda perlu menghindari jenis makanan yang dapat meningkatkan kadar asam seperti alkohol, roti, garam halus, gula halus, produk asal hewan (susu dan keju), tepung halus dan semua turunannya (kue atau pasta), margarin, rokok, dan kopi.
Sementara itu, Anda bisa mengonsumsi makanan seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan air untuk meningkatkan metabolisme. Ditambah lagi aktivitas fisik secara teratur untuk kebugaran yang sempurna.
sumber : feed.id
0 comments:
Post a Comment